Dampak Negatif Pemasangan Wi-Fi
Dampak Negatif Pemasangan Wi-Fi
Wifi adalah teknologi untuk saling bertukar data menggunakan gelombang radio dengan memanfaatkan berbagai peralatan elektronik seperti smartphone, komputer, tablet dan lainnya.Dizaman era modern yang serba teknologi canggih ini termasuk adanya smartphone keberadaan wifi sangat diperlukan oleh masyarakat, dari masyarakat kota samapai pelosok desa sekalipun. Namun, keberadaan wifi tidak hanya berdampak positif tetapi juga berdampak negativ.
Sekarang didesa ada program pemasangan wifi di pos-pos ronda atau masyarakat setempat menjulukinya gardu dengan tujuan untuk dipergunakan sebaik-baiknya salah satu tujuanya adalah agar masyarakat mempunyai semangat untuk beronda malam dengan bermain handphone menggunakan wifi gratis agar tidak mengantuk dalam berjaga dan sebagai motivasi agar masyarakat semangat meronda malam, tujuan lainnya adalah agar masyarakat mudah mengakses internet dengan keperluan yang baik. Tetpi kenyataanya bak dunia terbalik sekrang yang meronda bukan bapak-bapak tetapi remaja dan anak sekolah.
Namun dengan demikian tidak selamanya pemasangan wifi dimanfaatkan oleh masyarakat dengan semestinya. Tetapi sekarang wifi disalah gunakan oleh masyarakat salah satunya yaitu sekarang anak-anak remaja khususnya anak-anak yang masih dibangku sekolah mulai dari tingkat SD samapai SMA senang untuk nongkrong di pos ronda dengan main samrtphone mereka menggunakan wifi walau hanya untuk bermain game online, namun itu sangat berdampak negativ yaitu tidak jarang dari mereka lupa waktu, kehilangan waktu untuk bermain dengan teman sebaya, waktu mereka habis digunakan untuk bermain dengan smartphone mereka, anak yang asalnya tidak mengenal smartphone kini mulai mengenalinya dan meminta kepada orang tuanya untuk dibelikan HP agar bisa mabar (main bareng) dengan temanta dipost ronda.
Tidak hanya berhenti disitu saja stelah malam harinya juga masih belanjut nongkrong dipos ronda sampai terkadang setelah habis solat magrib tidak mengaji dimusolla dan meramaikan musolla tetapi mereka lebih senang pergi ke pos ronda dengan membawa smartphone mereka dan bermain sampa larut malam dan ada yang tidak belajar, dan tak jarang pula dari mereka menganggu ketenangan istirahat masyarakat yaitu dengan bergembor-gembor menyanyi menggunakan suara sangat keras atau mengobrol dengan suara lantang bak mereka sendiri yang hidup disitu tidak memikirkan masyarakat yang sedang beristirahat dari capeknya kerja seharian.
Dan tidak jarang pula ketua RW dan masyarakat yang berdekatan dengan pos ronda menegur anak-anak untuk mengercilkan volume suara mereka tetapi lain harinya juga diulang kembali sampai menjadi permasalahan warga setempat, dan sekarang sudah menemukan solusi dari permasalahan tersebut yaitu dengan membatasi jam akses wifi yaitu untuk jam malam wifi dihidupkan pukul 20.00 WIB dengan tujuan ketika waktu magrib sampai isya' mereka berada di musolla dan mengaji. Namun apalah dikata agaknya mereka sudah kecanduan dan senang berada di pos ronda meskipun hanya untuk bermain, nongkrong dan njagong bersama.
Kembali lagi kedampak negativnya ketika anak sudah berkumpul dan nongkrok-nongkrok Dari situlah mereka mendapat pergaulan bebas dari hal terkecil saja mereka sudah mewarnai rambut mereka berwarna warni seperti pelangi meniru gaya sang idola merak yang dilihat dari media sosial, dan kesopan santunan kepada orang yang lebih tua kini sudah sedikit menghilang, kesopanan dalam berucap pun kini sudah tidak dihiraukan lagi salah satu penyebabnya ialah sering mengakses media sosial tanpa pengawasan orang tua,dan menonton vidio-vidio yang tidak lazim untuk dipertonton oleh anak pelajar dan sampe parahnya ada yang mempraktikanya dan menjadi kasus bagi dirinya sendiri dan memalukan keluarganya.
Pengawasan orang tua kini sudah sedikit berkurang karena orang tua sibuk dengan pekerjaan masing-masing sampai tak menghiraukan anaknya, karena mereka mengangap anaknya sudah merasa aman kalau anaknya sudah main smartphone bersama teman-temanya di gardu yang dianggapnya tidak bermain keluar membawa motor padahal dari situlah bencana anaknya terjadi. Meskipun tidak selamanya anak dan orang tua seperti itu namun hanya sebagian saja.
Dengan adanya pemasangan wifi anak mulai kecanduan main smartphone dan mengabaikan hal lainya yang lebih bermanfaat bagi dirinya, dan ketika wifi dimatikan anak akan membli kuota dengan meminta uang kepada orang tuanya karena sudah kencanduan, dan berpengaruh juga kepada kesehatanya lebih lagi kepada kesehatan mata karena pantulan radiasi dari smart phone. Tidak jarang pula anak -anak usia SD lupa makan karena asik dengan game online nya.
Komentar
Posting Komentar